Anak 2 Tahun Dengan Tengkorak Bolong-bolong





Di usianya yang baru 2 tahun, seorang bocah di Inggris harus menjalani operasi bongkar pasang dan pembentukan ulang tulang tengkorak. Aslinya, tengkoraknya tidak tumbuh dengan normal dan membentuk lubang-lubang seperti keju Swiss.



Sophia Timmins, bocah perempuan asal Darley Dale terlahir dengan kondisi langka yang dinamakan Crouzon Syndrome. Kondisi langka ini ditandai dengan pertumbuhan tulang tengkorak yang tidak normal, bahkan terkadang tidak tumbuh sehingga tidak ada ruang yang cukup untuk otak.



Untuk memperbaiki kondisinya, tim dokter dari John Radcliffe Hospital di Oxford harus melakukan prosedur operasi rumit yang disebut craniofacial. Selain melibatkan dokter bedah plastik, operasi tersebut juga melibatkan dokter bedah saraf khusus anak.



Prosesnya dimulai dengan mengambil sebagian besar tulang tengkorak, mengeluarkannya lalu membentuknya kembali untuk memberi ruang bagi otak. Setelah itu, tengkorak hasil "format ulang" dipasang kembali dengan dijahit menggunakan kabel khusus.



"Ini sangat menyeramkan tetapi semua orang di rumah sakit tersebut sangat brilian," kata Rachael Thompson (40 tahun), ibu Sophia mengomentari hasil operasi yang dilakukan pada Juli tahun lalu, seperti dikutip dari TheSun, Selasa (12/2/2013).



Operasi yang memakan waktu sekitar 5 jam itu dilakukan oleh David Johnson, seorang ahli bedah plastik, dan Jay Jayamohan yang merupakan ahli bedah saraf anak. Sementara itu, tim dari BBC mendokumentasikan operasi tersebut untuk program Brain Doctors.



Saat ini, Sophia sedang dipersiapkan untuk mulai masuk playgroup atau kelompok bermain. Untuk melindungi kepalanya dari benturan saat bermain bersama teman-temannya, Sophia diberi helm khusus oleh para dokter yang harus dipakainya setiap saat.



"Sophia mungkin akan membutuhkan operasi lanjutan di masa yang akan datang," kata Johnson.

Di usianya yang baru 2 tahun, seorang bocah di Inggris harus menjalani operasi bongkar pasang dan pembentukan ulang tulang tengkorak. Aslinya, tengkoraknya tidak tumbuh dengan normal dan membentuk lubang-lubang seperti keju Swiss.

Sophia Timmins, bocah perempuan asal Darley Dale terlahir dengan kondisi langka yang dinamakan Crouzon Syndrome. Kondisi langka ini ditandai dengan pertumbuhan tulang tengkorak yang tidak normal, bahkan terkadang tidak tumbuh sehingga tidak ada ruang yang cukup untuk otak.

Untuk memperbaiki kondisinya, tim dokter dari John Radcliffe Hospital di Oxford harus melakukan prosedur operasi rumit yang disebut craniofacial. Selain melibatkan dokter bedah plastik, operasi tersebut juga melibatkan dokter bedah saraf khusus anak.

Prosesnya dimulai dengan mengambil sebagian besar tulang tengkorak, mengeluarkannya lalu membentuknya kembali untuk memberi ruang bagi otak. Setelah itu, tengkorak hasil "format ulang" dipasang kembali dengan dijahit menggunakan kabel khusus.

"Ini sangat menyeramkan tetapi semua orang di rumah sakit tersebut sangat brilian," kata Rachael Thompson (40 tahun), ibu Sophia mengomentari hasil operasi yang dilakukan pada Juli tahun lalu, seperti dikutip dari TheSun, Selasa (12/2/2013).

Operasi yang memakan waktu sekitar 5 jam itu dilakukan oleh David Johnson, seorang ahli bedah plastik, dan Jay Jayamohan yang merupakan ahli bedah saraf anak. Sementara itu, tim dari BBC mendokumentasikan operasi tersebut untuk program Brain Doctors.

Saat ini, Sophia sedang dipersiapkan untuk mulai masuk playgroup atau kelompok bermain. Untuk melindungi kepalanya dari benturan saat bermain bersama teman-temannya, Sophia diberi helm khusus oleh para dokter yang harus dipakainya setiap saat.

"Sophia mungkin akan membutuhkan operasi lanjutan di masa yang akan datang," kata Johnson.


Follow On Twitter